Pengertian penderitaan berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa sanskerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitan termasuk realiitas dunia dan manusia. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "resiko" hidup. Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan.
Contoh penderitaan :
Kekerasan fisik pada anak
Kasus :Yani (30 th) sering
menghukum ‘kenakalan' anaknya yang bersusia 5 tahun. Bentuk kenakalan itu antara
lain, menuang sabun di kamar mandi, tak mau makan, mengotori jemuran dan
menganggu adik. “Kalau nakalnya di kamar mandi, ya saya pukul pakai gayung.
Kalau tak mau makan, saya pukul pakai sendok atau piring. Kalau menggangu
adiknya, saya pukul pakai maiannya.” Menurut Yani, anak harus dihukum supaya
jera dan tidak mengulangi perbuatan yang dilarang. Yani tak ingin disalahkan
suami karena tak mampu mendidik anak.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia,
artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup untuk ditakdirkan bahagia dan
menderita. Oleh karena itu, kita tidak boleh pesimis, melainkan harus optimis, Kita
harus berusaha mengatasi kesulitan hidup .
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang mengadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, dan masyarakat sekitar dengan waspada dan disertai doa kepada Allah supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia merencanakan dan Tuhan yang menentukan. Kelalaian manusia merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaan. Penderitaan yang terjadi, mungkin dialami sendiri dan mungkin juga dialami oleh orang lain. Atau mungkin akibat dari diri sendiri atau orang lain.
Apabila kita memperhatikan membaca riwayat para pemimpin bangsa, orang-orang besar dunia, sebagian kehidupannya dilalui penderitaan dan penuh perjuangan. Pemimpin kita Bung Karno dan Bung Hatta berapa lama mendekam dalam penjara colonial karena perjuangannya memerdekakan bangsa. Demikian juga pemimpin-pemimpin kita yang lain. Mengalami penderitaan, baik berat maupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang mengadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, dan masyarakat sekitar dengan waspada dan disertai doa kepada Allah supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia merencanakan dan Tuhan yang menentukan. Kelalaian manusia merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaan. Penderitaan yang terjadi, mungkin dialami sendiri dan mungkin juga dialami oleh orang lain. Atau mungkin akibat dari diri sendiri atau orang lain.
Apabila kita memperhatikan membaca riwayat para pemimpin bangsa, orang-orang besar dunia, sebagian kehidupannya dilalui penderitaan dan penuh perjuangan. Pemimpin kita Bung Karno dan Bung Hatta berapa lama mendekam dalam penjara colonial karena perjuangannya memerdekakan bangsa. Demikian juga pemimpin-pemimpin kita yang lain. Mengalami penderitaan, baik berat maupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan.
Beberapa penyebab penderitaan :
- Hubungan tidak baik antara manusia dengan manusia, yang mengakibatkan penderitaan didasari rasa dengki, iri, sakit hati, kejam dan sebagainya. Hal ini mendasari perbuatan buruk manusia terhadap sesama yang dapat memicu penderitaan, entah itu dari korban yang mengalami maupun pelaku yang mengalami derita.
- Hubungan tidak baik antara manusia dengan Alam, yang mengakibatkan bencana. Kurangnya kesadaran manusia untuk merawat alam dan bahkan manusia yang sengaja merusak alam.
- Penderitaan karena cobaan, disini kita dituntut akan kesetiaan kita melalui suatu cobaan dan percayalah bahwa Tuhan tidak akan memberikan suatu cobaan diluar kemampuan umat-Nya.
Pengaruh Penderitaan dapat
berupa kekecewaan, duka, kesedihan, kekacauan hati dan fikiran. Pengaruh
penderitaan juga dapat berupa perubaahn pola berfikir seseorang, perubahan
tingkah laku, serta pandangan hidup seseorang. Tidak dapat dipungkiri jika
suatu penderitaan yang di alami oleh setiap orang, masih banyak yang
berpandangan bahwa penderitaan hanya membawa dampak buruk atau pengaruh buruk
bagi mereka. Tanpa disadari jika mereka berusaha berfikir dan menggali makna
dari penderitaan tersebut sebenarnya memiliki suatu arti berupa pelajaran bagi
setiap individu tersebut.
SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatin dan sebagainya. Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media masa. Dengan demikian jelaslah di satu pihak kasus siksaan, perkosaan, perampokan pembunuhan dan lain-lain merupakan sumber keuntungan. Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Kebimbangan dialami oleh seorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. kesepian dialami oleh seorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam linkungan orang ramai. Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin. Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seorang mengalami siksaan batin.
FOBIA
Gejala-gejala seseorang mengalami kekalutan mental adalah :
Sumber 1
Sumber 2
Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada
sesuatu hal atau fenomena.
Fobia sosial dikenal juga sebagai gangguan anxietas sosial, fobia sosial adalah
ketakutan akan diamati dan dipermalukan di depan publik. Hal ini bermanifestasi
sebagai rasa malu dan tidak nyaman yang sangat berlebihan di situasi sosial.
Hal ini mendorong orang untuk mengindari situasi sosial dan ini tidak
disebebabkan karena masalah fisik atau mental (seperti gagap, jerawat atau
gangguan kepribadian).
Fobia spesifik ditandai oleh ketakutan yang tidak rasional akan objek atau
situasi tertentu. Gangguan ini termasuk gangguan medik yang paling sering
didapati, namun demikian sebagian kasus hanyalah ringan dan tidak perlu
mendapatkan pengobatan. Pada fobia terjadi salah-pindah kecemasan pada barang
atau keadaan yang mula-mula menimbulkan kecemasan itu. Jadi terdapat dua
mekanisme pembelaan, yaitu salah-pindah dan simbolisasi.Ada banyak macam fobia
yang dinamakan menurut barang atau keadaan. Apabila berhadapan dengan objek
atau situasi tersebut, orang dengan fobia akan mengalami perasaan panik,
berkeringat, berusaha menghindar, sulit untuk bernapas dan jantung berdebar.
Sebagian besar orang dewasa yang menderita fobia menyadari bahwa ketakutannya
tidak rasional dan banyak yang memilih untuk mencoba menahan perasaan anxietas
yang hebat daripada mengungkapkan ganguannya.
Berikut ini adalah 7
dari fobia spesifik yang paling umum:
1. Acrophobia – Takut
Pada Ketinggian
Acrophobia adalah ketakutan terhadap semua jenis ketinggian. fobia ini
berbeda dengan aerophobia (takut
terbang).
Acrophobia kadang-kadang mirip dengan
vertigo. Vertigo adalah kondisi fisik yang menyebabkan pusing atau
disorientasi ketika melihat ke bawah dari ketinggian. Rasa takut yang timbul
akibat gejala vertigo pada ketinggian
tidak sama dengan acrophobia.
2. Claustrophobia –
Takut Pada Ruang Tertutup
Claustrophobia dapat berkisar dari ringan sampai parah. Dalam kasus yang parah,
penderita bisa mengalami kecemasan dari hanya sekedar menutup pintu kamar tidur.
Banyak penderita claustrophobia menemukan bahwa rasa takut mereka secara khusus dipicu oleh situasi umum tertentu seperti memasuki lift atau naik pesawat terbang. Beberapa orang menemukan claustrophobia terdiagnosis saat menjalani MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Banyak penderita claustrophobia menemukan bahwa rasa takut mereka secara khusus dipicu oleh situasi umum tertentu seperti memasuki lift atau naik pesawat terbang. Beberapa orang menemukan claustrophobia terdiagnosis saat menjalani MRI (Magnetic Resonance Imaging).
3. Nyctophobia – Takut Pada Kegelapan
Ketakutan ini umum dan
biasanya bersifat sementara pada anak-anak. Jika berlangsung lebih dari enam
bulan dan menyebabkan kecemasan yang ekstrim, mungkin akan didiagnosis sebagai
fobia. Fobia ini jarang terjadi pada orang dewasa.
4. Ophidiophobia – Takut Pada Ular
Ophidiophobia mengacu khusus untuk ular. Jika terjadi ketakutan pada reptil
lainnya juga, maka lebih umum di klasifikasikan pada herpetophobia (takut pada reptil).
Orang yang menderita fobia ini tidak hanya takut menyentuh ular. Mereka juga menunjukkan rasa takut ketika melihat gambar ular atau bahkan berbicara tentang mereka.
Orang yang menderita fobia ini tidak hanya takut menyentuh ular. Mereka juga menunjukkan rasa takut ketika melihat gambar ular atau bahkan berbicara tentang mereka.
5. Arachnophobia – Takut Pada Laba-laba
Ini adalah fobia hewan
yang sangat umum. Penderita umumnya takut jaring laba-laba dan tanda-tanda lain
yang meg-identifikasikan bahwa laba-laba mungkin ada di sekitarnya. Mereka juga
takut gambar laba-laba.
6. Trypanophobia – Takut Pada Jarum injeksi/jarum suntik atau Medis
Trypanophobia adalah fobia medis. Ketakutan pada jarum non medis dikenal
sebagai aichmophobia.
Trypanophobia dapat mengakibatkan respon fisiologis yang serius termasuk tekanan darah sangat rendah dan pingsan. Dalam beberapa kasus, trypanophobia parah dapat menyebabkan penderita akan menghindari semua perawatan medis.
Trypanophobia dapat mengakibatkan respon fisiologis yang serius termasuk tekanan darah sangat rendah dan pingsan. Dalam beberapa kasus, trypanophobia parah dapat menyebabkan penderita akan menghindari semua perawatan medis.
7. Astraphobia – Takut Pada Petir dan Kilat
Phobia ini umum terjadi
pada anak-anak. Jika sudah parah dan berlanjut selama lebih dari enam bulan,
barulah dapat didiagnosis sebagai fobia.
Baik orang dewasa dan anak-anak cenderung untuk berurusan dengan rasa takut dengan mencari “tempat tinggal”, mengamankan diri dari jendela di mana hal tersebut tidak dapat dilihat.
Baik orang dewasa dan anak-anak cenderung untuk berurusan dengan rasa takut dengan mencari “tempat tinggal”, mengamankan diri dari jendela di mana hal tersebut tidak dapat dilihat.
KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin
dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana
kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang
menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah
secara kurang wajar.
Gejala-gejala seseorang mengalami kekalutan mental adalah :
a) nampak pada
jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b) nampak pada
kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,mudah
marah.
Tahap-tahap gangguan
kejiwaan adalah :
a) gangguan kejiwaan
nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun
rohaninya.
b) usah
mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara
bertahan dirinya salah. Pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bial
menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak
menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan
atau memecahkan persoalan.
c) kekalutan
merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami
gangguan.
Sebab- sebab
timbulnya kekalutan mental yaitu :
a) kepribadian yang
lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
b) terjadinya
konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkuta dengan apa
yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi
c) cara pematangan
batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan
sosial
Proses-proses
kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya kearah positif dan negatif.
a) Positif : trauma
(luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive
dalam hidup
b) Negatif : trauma
yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan
mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang
diinginkan. Bentuk frustasi antara lain :
1) agresi berupa
kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fiskik
berakibat mudah terjadinya hypertensi (tekanan darah tinggi) atau tindakan
sadis yang dapat membahayakan orang sekitar.
2) regresi adalah
kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekenak-kanakkan (infantil).
3) fiksasi adalah
peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap).
4) proyeksi
merupakan usaha meleparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap
sendiri yang negatif pada orang lain.
5) identifikasi
adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya.
6) narsisme adalah self love yang berlebihan, sehingga yang
bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari pada orang lain.
7) autisme adalah
gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi
dengan orang lain, ia puas dengan fantasi-nya sendiri yang dapat menjurus ke
sifat yang sinting.
Sumber 2
0 comments:
Post a Comment