Sumber |
Kesehatan mental adalah terhindarnya
seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis
(penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial). Kesehatan mental seseorang
sangat erat kaitannya dengan tuntutan-tuntutan masyarakat tempat ia hidup,
masalah-masalah hidup yang dialami, peran sosial dan pencapaian-pencapaian
sosialnya. Selain itu juga berhubungan dengan kondisi seseorang yang berkaitan
dengan penyesuaian diri yang aktif dalam menghadapi dan mengatasi masalah
dengan mempertahankan stabilitas diri, juga ketika berhadapan dengan kondisi
baru, serta memiliki penilaian nyata baik tentang kehidupan maupun keadaan diri
sendiri.
Penyesuaiaan diri berhubungan dengan
cara-cara yang dipilih individu untuk mengolah rangsangan, ajakan dan dorongan
yang datang dari dalam maupun luar diri. Penyesuaian diri yang dilakukan oleh
pribadi yang sehat mental adalah penyesuaian diri yang aktif dalam pengertian
bahwa individu berperan aktif dalam pemilihan cara-cara pengolahan rangsang
itu. Individu tidak seperti binatang atau tumbuhan hanya reaktif terhadap lingkungan.
Dengan kata lain individu memiliki otonomi dalam menanggapi dan menyesuaikan
diri dengan lingkungan.
Kecerdasan spiritual adalah kemampuan
potensial setiap manusia yang menjadikan ia dapat menyadari dan menentukan
makna, nilai, moral, serta cinta terhadap kekuatan yang lebih besar dan sesama
makhluk hidup, karena merasa sebagai bagian dari keseluruhan. Sehingga membuat
manusia dapat menempatkan diri dan hidup lebih positif dengan penuh
kebijaksanaan, kedamaian, dan kebahagiaan yang hakiki.
Zohar dan Marshal mendefinisikan
kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan
persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan
hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai
bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dari pada yang lain.
Kecerdasan spiritual menurut Khalil A
Khavari di definisikan sebagai fakultas dimensi non-material kita atau jiwa
manusia. Ia menyebutnya sebagai intan yang belum terasah dan dimiliki oleh
setiap insan. Kita harus mengenali seperti adanya, menggosoknya sehingga
mengkilap dengan tekat yang besar, menggunakannya menuju kearifan, dan
untuk mencapai kebahagiaan yang abadi.
Kecerdasan spiritual tidak mesti
berhubungan dengan agama. Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan jiwa yang dapat membantu
seseorang membangun dirinya secara utuh yang tidak bergantung pada budaya atau
nilai. Tidak mengikuti nilai-nilai yang ada, tetapi menciptakan kemungkinan
untuk memiliki nilai-nilai itu sendiri.
Sumber |
Kecerdasan spiritual mengacu pada
keterampilan, kemampuan dan perilaku yang diperlukan untuk mengembangkan dan
mempertahankan hubungan dengan sumber utama dari semua yaitu Tuhan Yang Maha
Esa, keberhasilan dalam menemukan makna hidup, menemukan cara moral dan etika
untuk membimbing kita dalam hidup, mengeksternalisasi perasaan kita akan makna
dan nilai-nilai dalam kehidupan pribadi kita dan dalam hubungan interpersonal
kita.
Ada yang beranggapan bahwa kecerdasan
spiritual adalah kecerdasan tertinggi dari kecerdasan lain seperti kecerdasan
intelektual dan kecerdasan emsoional. Hal ini dikarenakan ketika orang sudah
memiliki kecerdasan spiritual, orang itu mampu memaknai kehidupan sehingga
dapat hidup dengan penuh kebijaksanaan.
Kecerdasan spiritual dapat dilihat pada
aktivitas sehari-hari, seperti bagaimana cara bertindak, memaknai hidup dan
menjadi orang yang lebih bijaksana dalam segala hal. Memiliki kecerdasan
spiritual berarti memiliki kemampuan untuk bersikap fleksibel, mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan, mampu mengambil pelajaran dari setiap kejadian
dalam hidupnya sehingga mampu menjadi orang yang bijaksana dalam hidup serta menjadikan
keterhubungan atau keserasian nada ritem dalam diri antara alam luar yang
rasional dan sadar dengan pusat diri yang irasional, imanen, yang penuh dengan
nilai-nilai kehidupan, dimana keharmonisan keduanya dinamakan kesehatan mental.
Kecerdasan Spiritual sangat berkaitan
dengan hati nurani dan kesehatan jiwa. Bila kita mempunyai kecerdasan spiritual
yang baik maka dalam diri kita akan menimbulkan suatu dampak keluar yang mempengaruhi bagaimana kita menyesuaikan diri
kita terhadap lingkungan kita (kesehatan mental). Spritual sehat tercermin dari
cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,kepercayaan dan
sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa.
Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang baik akan sesuai antara hati,
kata dan perbuatannya, selaras antara apa yang ada dalam hatinya, ucapan
dan perbuatannya.
Orang yang cerdas emosi dan spiritual
akan enak diajak bergaul, karena mereka telah terbebas dari su’udzon (buruk
sangka, hasad, iri atau dengki) dan takabur (menyombongkan diri). Orang-orang
inilah yang memiliki potensi untuk meraih sukses di dunia sekaligus sukses
menikmati kehidupan surgawi di akhirat nanti.
Sebaliknya ketika kita tidak
mempunyai kecerdasan spiritual yang baik maka kesehatan mental kita juga akan
terganggu. Seperti terhambatnya perkembangan secara fisik dan mental serta kurangnya
berprilaku sesuai norma-norma yang sudah di tetapkan.
Dewi, Kartika Sari. (2012). Kesehatan
Mental. Semarang: UPT UNDIP Press Semarang.
Semium, Yustinus. 2006. Kesehatan
Mental 2. Yogyakarta: Kanisius.
Basuki, A.M Heru. 2008. Psikologi Umum : Seri Diktat Kuliah. Universitas Gunadarma.
Referensi,
diakses pada 28 Mei 2015.
Referensi,
diakses pada 28 Mei 2015.
Referensi,
diakses pada 28 Mei 2015.