Pages

Sunday, November 20, 2011

7 Pertanyaan Sederhana Yang Telah Terjawab Oleh Ilmu Pengetahuan


Ayam atau Telur?
Tujuh pertanyaan sederhana yang sering kita temukan dalam bersosialisasi telah terjawab oleh sains.
Seringkali kita dibuat bingung oleh teman kita saat mereka bertanya hal-hal yang sebenarnya sangat sederhana, seperti "Lebih dulu mana ayam atau telur?""Mengapa rambut memutih saat tua?", atau"Bagaimana cara kucing minum?". Kita tidak pernah benar-benar memikirkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ringan tersebut, tetapi tetap saja membuat penasaran.
Ternyata ada orang-orang di muka bumi ini yang mampu memberikan jawaban ilmiah atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, seperti kompilasi Fakta berikut ini.
  1. Lebih dulu mana ayam atau telur?
    Cukup mengejutkan, jawabannya adalah Ayam. Penjelasannya sebagai berikut:
    Seorang peneliti Inggris, Colin Freeman dari University of Sheffield, melakukan penelitian mengenai protein yang ditemukan pada cangkang telur yang disebut ovocledidin-17. Dengan menggunakan sebuah superkomputer bernama HECToR yang berlokasi di Edinburgh, Skotlandia, Mr. Colin dan timnya berhasil melakukan proses simulasi biomineralisasi yaitu proses pembentukan mineral atau organ solid di dalam mahluk hidup seperti yang dijelaskan pada tulisan ilmiahnya yang berjudul "Structural Control of Crystal Nuclei by an Eggshell Protein". Dari situ diketahuilah bahwa protein ovocledidin-17 ternyata juga ditemukan pada sel ovarium ayam. Protein ovocledidin-17 berfungsi untuk mempercepat pembentukan cangkang telur sehingga dalam waktu 24 jam, telur akan siap dikeluarkan. Walapun bukan merupakan tujuan utama dari riset, hal ini memberi jawaban atas pertanyaan "Lebih dulu mana atau telur?". Dan jawabannya adalah ayam, untuk alasan telur membutuhkan protein ovocledidin-17 yang terdapat di dalam ovarium ayam agar terbentuk.
    Superkomputer HECToR
  2. Mengapa rambut memutih saat tua?
    Sekumpulan ilmuwan dari Bradford University, Inggris yang berkolaborasi dengan sejumlah ilmuwan Jerman berhasil menemukan jawaban atas proses pemutihan rambut. Pada sebuah penelitian di Mainz dan Luebeck, Jerman, diketahui semasa hidupnya tubuh manusia memroduksi apa yang dinamakanhydrogen peroxide (H2O2), suatu zat cair yang bersifat memutihkan. Saat seseorang menua, zat ini diproduksi semakin cepat dan banyak. Karena zat ini bersifat memutihkan, zat ini menahan warna pigmen natural rambut seseorang sehingga rambut akan tumbuh berwarna putih.
    Rambut memutih karena penuaan
  3. Ada apa di dalam isi bulan?
    Dengan menggunakan data-data yang dikirimkan oleh beberapa seismometer yang ditinggalkan di bulan pada misi Apollo hingga tahun 1977, seorang professor dan muridnya di School of Earth and Space Exploration pada ASU's College of Liberal Arts and Sciences, Arizona State University bernama Ed Garnero dan Peiying (Patty) Lin, mengembangkan sebuah metode analisa bernama array processinguntuk mengetahui apa sebenarnya yang terdapat di dalam perut bulan.
    Patty Lin sedang mengamati sebuah material yang berasal dari bulan
    Dengan cara menumpuk-numpuk (layering) sinyal rekaman seismik dan mempelajarinya pada saat bersamaan, mereka mampu mengenali sebuah sinyal lemah yang sebelumnya tidak terdeteksi. Gema dari sinyal tersebut digunakan untuk memetakan apa yang ada di dalam perut bulan. Data yang mereka peroleh memberikan bukti bahwa sebagian besar isi perut bulan terdiri dari zat solid pada yang kaya mengandung besi pada inti bulan yang dibungkus zat besi cair di bagian yang lebih luar. Hal ini memberi kemiripan akan apa yang ada di perut bulan dengan apa yang ada di perut bumi, karena keduanya terbentuk dari campuran besi, nikel dan elemen-elemen ringan lain seperti belerang.
  4. Mengapa jari menjadi keriput jika berendam terlalu lama?
    Sebuah pertanyaan yang belum pernah terjawab hingga baru-baru ini adalah mengapa jari-jari tangan menjadi keriput jika terlalu lama berendam di air dan mengapa kulit kita tidak hancur seperti tissue karena telah menyerap begitu banyak air. Ternyata terdapat penjelasan matematis di balik itu semua.
    Struktur gyroid kulit
    Diketahui fiber dan keratin yang menyusun kulit manusia membentuk sebuah struktur yang disebutgyroids. Dengan jabaran matematis, struktur ini memungkinkan kulit merenggang sangat lebar hingga tujuh kali luas semula karena unsur fiber yang menyusun kulit saling terkoneksi dengan banyak unsur fiber lain di kulit. Saat kulit kita menjadi keriput, ia menyerap banyak air sehingga volume kulit meningkat menjadi lebih besar. Dan karena bagian tangan yang lain (seperti otot dan tulangnya) tidak ikut membesar, hal ini menyebabkan kulit menjadi berkeriput untuk menyesuaikan proporsi bentuknya dengan bagian tangan yang lain.
  5. Bagaimana menggaruk menghilangkan rasa gatal?
    Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa rasa gatal bukan diakibatkan oleh kulit itu sendiri, dan garukan juga bukanlah penghilang gatal yang sebenarnya. Melainkan, rasa gatal dan rasa nyaman yang ditimbulkan oleh garukan diatur oleh sekelompok neuron pada susunan syaraf tulang belakang. Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan peneliti di University of Minnesota yang dipimpin olehGlenn Giesler terhadap seekor kera untuk mendapatkan fakta tersebut.
    1. Memberi bius ringan terhadap kera untuk menenangkannya.
    2. Memasang electro-nodes pada kera untuk mendeteksi aktifitas syaraf tulang belakangnya.
    3. Menyuntikkan histamine pada kaki kera untuk memberikan rasa gatal.
    4. Mengamati peningkatan aktifitas syaraf tulang belakang kera yang ditimbulkan.
    5. Menggaruk kaki kera, tetapi bukan pada tempat histamine disuntikkan.
    6. Mengamati penurunan aktifitas syaraf tulang belakang kera, dengan kata lain kera menjadi tenang walaupun tidak digaruk pada tempat rasa gatalnya.
    Hal ini memberi bukti bahwa garukan bekerja dengan memengaruhi syaraf tulang belakang untuk memberi efek nyaman, bukan pada tempat rasa gatal itu sendiri.
  6. Bagaimana cara kucing minum?
    Selama ini manusia berpikir bahwa cara minum kucing dan anjing adalah sama, yaitu dengan cara"menyendok" air dengan lidahnya. Sebuah penelitian bersama Massachusetts Institute of Technologydengan Virginia Polytechnic Institute di Amerika Serikat, membuktikan kucing minum tidak dengan cara seperti itu.
    Beginilah cara kucing minum:
    Pertama-tama kucing akan menjulurkan lidah kecilnya ke dalam air, kemudian dengan gerakan kilat ia menariknya ke belakang yang mengakibatkan sejumlah air akan terlontar ke atas. Dan sebelum air tersebut turun kembali karena gaya gravitasi, kucing tersebut akan "menangkapnya"dengan mulutnya. Hal ini terjadi sedemikian cepatnya sehingga dalam satu detik kucing mampu mengulangi hal tersebut sampai 4 kali/tegukan.
    Ilustrasi step-by-step cara kucing minum
  7. Bagaimana gletser terbentuk?
    Selama bertahun-tahun lamanya, para ahli percaya bahwa gletser terbentuk dari atas ke bawah (top-down). Salju turun di atasnya dan menumpuk dan menekan gletser tenggelam masuk ke dalam air. Nyatanya gletser dapat terbentuk dari banyak cara, dan salah satunya memang dapat disebabkan oleh menumpuknya salju seperti keterangan di atas. Namun gletser juga dapat terbentuk dari bawah ke atas (bottom-up). Telah ditemukan bahwa air yang terdapat di bawah gletser dapat membeku atau mencair tergantung dari kondisi dan gesekan yang disebabkan lapisan es di atasnya. Air yang selalu berubah antara membeku dan mencair memengaruhi tidak hanya ketebalan gletser tapi juga bentuk gletser itu sendiri.
    Dengan ditemukannya fakta baru ini, runtuhlah pemahaman kita selama ini bahwa gletser terbentuk karena es yang mencair di atas permukaan sebuah gunung. Kenyataannya gletser dapat juga terbentuk karena adanya dorongan dari bawah akibat proses mencair/membeku-nya air di bawahnya yang membuat lapisan yang lebih atas menjadi tidak stabil dan longsor sebagian dalam bentuk aliran gletser yang menyerupai sungai.
    Gletser di Mount Rainier National Park, Washington, Amerika Serikat





                                                                                                                                                       Sumber : KLIK

Jenis Gangguan-gangguan Phobia Yang Paling Fatal


Gangguan-gangguan Phobia Yang Paling Fatal
Ada banyak jenis gangguan phobia, mulai dari yang ringan, aneh dan terdengar konyol sampai yang benar-benar fatal dan berpotensi merusak kualitas hidup penderitanya.
Setiap orang pasti memiliki rasa takut tertentu akan sesuatu, yang jenis dan intensitasnya tentu saja berbeda-beda dan bervariasi. Dalam taraf yang cukup tinggi, rasa takut ini menjelma menjadi apa yang disebut gangguan phobia. Ada banyak jenis phobia yang telah diketahui seperti agoraphobia yaitu rasa takut akan ruang terbuka dan berada di tempat ramai, atau thanatophobia yaitu rasa takut akan kematian. Ada juga jenis phobia yang tergolong sangat aneh dan konyol seperti arachibutyrophobia yaitu rasa takut akan "selai kacang yang menempel di langit-langit mulut".
Di artikel berikut akan kita bahasa jenis-jenis phobia yang bersifat sangat fatal, dengan kata lain jenis-jenis phobia yang bersifat fundamental dan berpotensi merusak kualitas hidup penderitanya hingga ke taraf ekstrim. Walaupun akan terdengar aneh, harap diingat bahwa di luar sana memang benar-benar ada sesama kita yang menderita phobia ini. Dengan mengetahui jenis-jenis phobia ini diharapkan kita akan turut dapat merasakan dan bersimpati kepada mereka. Mari kita lihat satu per satu.
  1. Ambulophobia
    Rasa takut untuk berjalan atau berdiri.
    Ambulophobia
    Bayangkan jika hanya dengan berjalan atau berdiri saja membuat seseorang takut. Jelas penderitaambulophobia tidak akan dapat hidup normal, tidak setiap saat mereka dapat bepergian dengan menggunakan kursi roda elektrik. Sayangnya hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu membuat manusia dapat terbang melayang dengan sendirinya untuk berpindah tempat. Penderita phobia ini tidak akan dapat menghindar untuk berhadapan dengan rasa takutnya setiap hari.
    Gejala/simptom dari ambulophobia bisa bermacam-macam, biasanya mencakup rentang nafas yang pendek, berkeringat, rasa mual, pusing, gemetar, hingga rasa panik. Sedangkan penyebabnya biasanya dapat ditelusuri karena pengalaman cidera atau luka fisik seperti cidera pada kaki, radang sendi (arthritis) atau masalah-masalah medis lain yang menyebabkan penderitanya merasakan sakit saat berjalan.
  2. Decidophobia
    Rasa takut untuk mengambil keputusan.
    Decidophobia
    Kata decidophobia pertama kali diucapkan oleh seorang filsuf dari Princeton University, New Jersey, Amerika Serikat, bernama Walter Kaufmann di tahun 1973 dalam bukunya berjudul Without Guilt and Justice. Secara teknis decidophobia didefinisikan sebagai "rasa kurang keberanian atau keinginan dari seseorang untuk memilih dari beberapa alternatif yang berbeda-beda untuk mengetahui kebenaran". Penderitanya cenderung untuk menyerahkan keputusan mana yang benar kepada pihak lain, biasanya adalah orang tua atau pasangan mereka. Atau bisa juga mereka menyerahkan keputusan kepada pemimpin keagamaan mereka atau partai politik favorit mereka, dalam skala yang lebih luas.
    Gejala decidophobia bervariasi antara satu penderita dengan penderita lainnya, antara lain mulut kering, susah bernafas, pusing, kejang otot, gemetar, jantung berdebar, bahkan hingga rasa terjebak di dalam sesuatu dan tidak dapat melarikan diri, juga kepanikan. Sedangkan penyebabnya biasanya karena si penderita pernah mengalami sesuatu yang traumatis dalam hidupnya yang berkaitan dengan mengambil keputusan. Sebagai contoh adalah seorang anak kecil yang secara konsisten dan terus-menerus dipaksa untuk menerima keputusan orang tuanya tentang suatu hal. Hal ini dapat memberikan dampak negatif terhadap psikologi si anak yang memungkin untuk berkembang menjadi decidophobia.
  3. Epistemophobia (Gnosiophobia)
    Rasa takut akan ilmu pengetahuan.
    Epistemophobia (Gnosiophobia)
    Epistemophobia atau sering juga disebut gnosiophobia, rasa takut untuk belajar dan ilmu pengetahuan, menyebabkan penderitanya tidak dapat belajar hal-hal baru kecuali bagi mereka yang mau melawan tasa takut tersebut dengan memaksakan dirinya menerima hal baru. Bahkan dengan melakukan hal tersebut saja sudah akan mempersulit mereka dalam menerima hal baru tersebut.
    Gejala epistemophobia bervariasi antara tiap orang dan tergantung dari intensitasnya, antara lain meliputi rasa gugup dan takut, juga gejala-gejala kepanikan yang umum seperti jantung berdebar, susah berkata-kata, gemetar, susah bernafas, dan lain-lain. Penyebab epistemophobia dapat berasal dari faktor luar tubuh (external events) yang traumatis, dan juga dapat berasal dari faktor dalam diri atau genetis (heredity/genetic factors).
  4. Rasa takut akan makanan.
  5. Cibophobia
    Cibophobia atau rasa takut akan makanan adalah jenis phobia yang sangat kompleks dan dapat dengan cepat berkembang menjadi sebuah bentuk obsesi. Cibophobia seringkali disalahpahami dan dicampuradukkan dengan anorexia, sebuah gangguan dalam kebiasaan makan. Perbedaan utamanya adalah pada anorexia, penderitanya memiliki rasa takut dan kecemasan akan akibat dari makanan yang ia makan terhadap tubuhnya. Sedangkan cibophobia adalah rasa takut akan makanan itu sendiri.
    Gejala cibophobia termasuk yang paling sulit dikenali. Menghindari makanan adalah salah satu yang paling umum. Makanan-makanan yang terlihat agak menjijikkan seperti mayonaise dan susu adalah jenis makanan yang biasa ditakuti. Kebanyakan penderita cibophobia memiliki perhatian yang berlebihan akantanggal kadaluarsa suatu makanan, seringkali dijumpai penderita cibophobia mengendus makanan dengan berlebihan walaupun makanan tersebut memiliki tanggal kadaluarsa yang masih jauh. Saat memasak, penderita cibophobia seringkali menunjukkan perilaku yang berlebihan seperti memasak makanan hingga gosong atau hangus. Gejala yang lain adalah menghindari restoran karena makanan di restoran diolah di luar kontrol mereka, menghindari makanan seafood jika sedang berada jauh dari laut karena takut tidak segar, atau membuang makanan yang masih bagus karena berpikiran makanan tersebut telah basi.
    Penyebab cibophobia belum dapat diketahui dengan pasti, namun beberapa ilmuwan memperkiran pengalaman traumatis di masa lalu dapat menyebabkan orang menderita cibophobia.
  6. Somniphobia (Hypnophobia)
    Rasa takut untuk tidur.
    Somniphobia (Hypnophobia)
    Somniphobia, ketakukan untuk tidur, dikatakan fatal karena dapat menyebabkan penderitanya mengalami kelelahan baik fisik dan mental. Gejalanya meliputi rasa panik yang melanda baik sebelum atau selama tidur. Penderita somniphobia seringkali berpikiran jika ia pergi tidur maka ia akan mati dan tidak akan terbangun lagi. Rasa takut ini mungkin saja tidak ada hubungannya dengan kondisi kesehatannya yang lain, selain tentu saja penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh kurang tidur seperti rasa lelah, kurangnya kesadaran, mudah teriritasi dan lain-lain.
    Penyebabnya juga dapat bermacam-macam, namun yang paling umum adalah mimpi buruk. Penderita somniphobia kebanyakan sering mengalami mimpi buruk yang datang secara terus-menerus dan menyebabkannya takut untuk pergi tidur.
  7. Acousticophobia
    Rasa takut yang aneh akan suara, termasuk suaranya sendiri.
    Acousticophobia
    Penderita acousticophobia merasa takut akan suara, baik segala jenis suara maupun satu jenis suara yang spesifik seperti suara teriakan, siulan, ledakan, gumaman dan lain-lain. Seperti kebanyakan phobia yang lain, acousticophobia memiliki gejala-gejala yang sama meliputi rasa cemas, gugup, gemetar, jantung berdebar dan lain-lain.
    Penyebab seseorang menderita bermacam-macam, dan seringkali bersifat unik antara satu penderita dengan penderita yang lainnya. Salah satu yang umum adalah disebabkan oleh kondisi mental penderitanya, banyak penderita schizophrenia didiagnosis juga menderita acousticophobia.
  8. Chronophobia
    Rasa takut akan bergulirnya waktu, atau rasa takut akan waktu.
    Chronophobia
    Rasa takut akan waktu atau chronophobia meliputi juga rasa takut akan segala konsep yang berhubungan dengan waktu, seperti masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Dalam taraf ekstrim, penderitanya akan merasa takut hanya dengan mendengar seseorang berkata kepadanya kata-kata seperti "besok", "nanti", "kemarin", dan sebagainya. Suara detak jarum jam juga dapat mengganggunya.
    Gejala chronophobia dapat bersifat mentalemosional, dan fisikal. Rasa takut yang diakibatkan bervariasi mulai dari yang ringan sampai serangan kepanikan yang hebat. Penyebab chronophobia kebanyakan adalah akibat pengalaman buruk penderitanya di masa lalu, selain dapat juga disebabkan dari kondisi kejiwaan penderitanya.
  9. Counterphobia (Phobophilia)
    Rasa menyukai akan keadaan atau situasi yang menakutkan.
    Counterphobia (Phobophilia)
    Counterphobia didefinisikan sebagai rasa menyukai akan keadaaan atau situasi yang menakutkan. Terdengar sangat aneh memang karena berbeda dengan jenis gangguan phobia yang lain, definisi counterphobia justru dimulai dengan kata "suka". Jika para penderita phobia yang lain akan berusaha untuk menghindari obyek yang menjadi sumber ketakutan mereka, maka penderita counterphobia justru akan dengan aktif dan sengaja mencari sesuatu yang dapat membuatnya takut. Dalam kebanyakan kasus, rasa suka akan ketakutan ini merupakan manifestasi si penderita dalam usahanya untuk menaklukkan sesuatu yang mengganggunya.
    Penelitian tentang counterphobia juga menemukan bahwa rata-rata penderita counterphobia memiliki inteligensi tinggi, sangat mandiri, memiliki rasa percaya diri yang tinggi, dan stabil emosinya. Namun perlu diingat bahwa counterphobia adalah jenis gangguan yang sangat fatal karena penderita biasanya akan terperangkap dalam kondisi mental yang membingungkan antara "melawan atau menyerah". Seringkali dijumpai para penderita counterphobia mencoba untuk meloncat dari gedung yang tinggi tanpa pengaman, walaupun sebenarnya tidak bermaksud untuk bunuh diri namun akibatnya tentu bisa saja sama.
    Selain itu jika ditilik dari sudut psikologis, counterphobia merupakan sesuatu yang sangat kompleks dan rumit sehingga perlu penanganan yang teliti dan hati-hati. Banyak para ahli yang lebih menyukai istilahphobophilia yang secara harfiah berarti "rasa suka akan rasa takut".
  10. Phobophobia
    Rasa takut akan rasa takut itu sendiri.
    Phobophobia
    Phobophobia didefinisikan sebagai rasa takut akan rasa takut itu sendiri, atau lebih spesifik lagi adalah sensasi rasa takut yang timbul di dalam diri penderitanya tentang sesuatu yang membuatnya takut atau gelisah. Sumber masalah phobophobia kebanyakan berasal dari dalam diri penderita itu sendiri, karena rasa takutnya seringkali terlihat tidak beralasan dan bersifat semu.
    Penderita phobophobia juga memiliki rasa takut jika ternyata dirinya sendiri menderita phobia. Dengan kata lain, penderita phobophobia seringkali tidak sadar jika dirinya menderita phobia. Inilah sebabnya mengapa phobophobia digolongkan sebagai jenis phobia yang bersifat fatal, dan jika tidak ditangani dengan tepat rasa takut ini akan berkembang menjadi semakin bersifat permanen.
  11. Pantophobia
    Rasa takut akan segala hal.
    Pantophobia
    Telah cukup jelas dari definisinya betapa fatalnya jenis phobia ini. Sulit dibayangkan bagaimana menderitanya seseorang yang memiliki gangguan pantophobia di dalam dirinya. Sebuah sumber mendefinisikan pantophobia sebagai "rasa takut yang semu dan terus-menerus akan sesuatu yang tidak diketahui dan jahat". Pada taraf ekstrim penderitanya akan jatuh ke suatu kondisi kegilaan. Namun yang unik adalah seorang penderita pantophobia dapat saja menjalani hidup dengan normal dan bersosialisasi seperti biasa, namun tidak ada seorangpun yang tahu bahwa sebenarnya di dalam dirinya mengalami suatu ketakutan yang dia sendiri pun tidak tahu penyebabnya.
    Pantophobia sulit sekali dideteksi, dan proses penyembuhannya juga dapat memakan waktu bertahun-tahun karena penyebabnya bisa bermacam-macam.
Penanganan (treatment)
Demikianlah daftar 10 jenis gangguan phobia yang paling fatal. Dengan mengetahuinya diharapkan kita dapat lebih sadar dan waspada akan gangguan phobia ini sehingga jika ada orang terdekat kita yang mengalaminya dapat dengan cepat diberikan pertolongan. Secara umum hampir semua jenis phobia memiliki gejala yang sama terutama berkaitan dengan kegelisahan antara lain rasa pusing, mual, gemetar, berkeringat hingga jantung berdebar. Namun perlu diingat bahwa penanganan phobia tidak dapat dilakukan secara general. Phobia adalah jenis gangguan mental yang bersifat spesifik terhadap penderitanya. Oleh karena itu penangannya pun bersifat eksklusif dan berbeda-beda antara satu penderita dengan penderita yang lain.
Para ahli telah mengembangkan beberapa metode penyembuhan (treatment) terhadap phobia, yaitu antara lain:
  1. Hypnotherapy
    Hypnotherapy membantu penderita phobia dengan cara memrogram ulang alam bawah sadarnya. Hypnotherapy memiliki efek langsung dengan meminimalisir gejala-gejala phobia. Namun ada banyak orang yang kurang menyukai hypnotherapy karena ada rasa kehilangan kontrol akan dirinya sendiri dengan membiarkan orang lain meng-hypnotherapy dirinya.
  2. Neuro-Linguistic Programming (NLP)
    NLP pada dasarnya adalah sebuah studi dan praktek tentang bagaimana kita menciptakan realitas. Dari sudut pandang NLP, phobia adalah hasil dari cara penderitanya membentuk realitas yang salah. Treatment NLP bekerja dengan cara memrogram ulang bagaimana penderita phobia membangun kembali realitas.
  3. Energy Psychology
    Energy Psychology merupakan metode baru dan dianggap sangat efektif dan efisien untuk menangani phobia dengan permanen. Energy Psychology didasarkan teori dan praktek yang telah ada selama ribuan tahun sebagai sarana pengobatan tradisional. Sampai tingkat tertentu, energy psychology berkaitan erat dengan teknik pengobatan tradisional akupuntur, karena memiliki cara kerja yang mirip yaitu dengan cara mengaktifkan sistem energi manusia.


Sumber : KLIK

“Every Body Hurts” by: REM


When your day is long and the night, the night is yours alone,
(ketika siang-siangmu sangat panjang dan malammu, malammu sepi)
When you’re sure you’ve had enough of this life, well hang on
(ketika kaumerasa telah berkecukupan dalam hidup, ya, pertahankan itu!)
Don’t let yourself go, ’cause everybody cries and everybody hurts sometimes
(jangan biarkan dirimu terpuruk, sebab semua orang pasti pernah menangis dan semua orang pasti pernah terluka)
Sometimes everything is wrong. Now it’s time to sing along
(terkadang semuanya nampak salah, namun kini saatnya untuk bernyanyi)
When your day is night alone, *hold on, hold on*
(kala siang dan malammu teramat sunyi, *bertahanlah, bertahanlah*)
If you feel like letting go, *hold on*
(jika kaumerasa terabaikan ,* bertahanlah*)
If you think you’ve had too much of this life, well hang on
(jika kaumerasa telah memiliki terlalu banyak dalam hidup ini, pertahankanlah)
‘Cause everybody hurts. Take comfort in your friends
(sebab semua orang pernah terluka. Rasakan kenyamanan dalam persahabatanmu)
Everybody hurts. Don’t throw your hand. Oh, no. Don’t throw your hand
(semua orang pernah terluka. Jangan putus asa. Oh tidak, tidak. Jangan putus asa)
If you feel like you’re alone, no, no, no, you are not alone
(jika kaumerasa sendirian, oh tidak, tidak, tidak, kau tak sendirian)
If you’re on your own in this life, the days and nights are long,
(jika kau sendirian, siang dan malammu begitu sepi)
When you think you’ve had too much of this life to hang on
(saat kaupikir terlalu banyak yang harus dipertahankan dalam hidup ini)
Well, everybody hurts sometimes,
(ya, semua orang pasti pernah terluka)
Everybody cries. And everybody hurts sometimes
(setiap orang pasti pernah menangis. Dan semua orang pasti pernah terluka)
And everybody hurts sometimes. So, hold on, hold on
(semua orang pernah terluka. Maka bertahanlah, bertahanlah)
Hold on, hold on, hold on, hold on, hold on, hold on
(bertahanlah, bertahanlah, bertahanlah, bertahanlah, bertahanlah, bertahanlah)
Everybody hurts. You are not alone
(semua orang pernah terluka. Kau tak sendiri)


            Everybody Hurts adalah lagu REM yang dirilis dalam album Automatic for the People pada 1992. Kemudian dirilis juga dalam single pada 1993. Lagu Everybody Hurts diciptakan oleh sang drummer Bill Berry. Walaupun namanya muncul dalam album, namun Bill tidak bermain drum dalam lagu ini, melainkan memprogram mesin drum Univox. Aransemen string dalam lagu ini ditulis oleh pemain bass Led Zeppelin John Paul Jones.
            Dalam video klip Everybody Hurts yang disutradarai oleh Jake Scott dan difilmkan di San Antonio, Texas tersebut, mengisahkan tentang para personel REM yang terjebak di jalanan yang macet, kemudian pikiran orang-orang di dalam mobil muncul dalam bentuk teks. Akhirnya mereka keluar dari mobil dan berjalan, kemudian menghilang.
            Pada 1995, lembaga bantuan untuk orang-orang yang ingin bunuh diri di Inggris, The Samaritans, menggunakan lirik lagu Everybody Hurts dalam iklan mereka. 
            Pada 1999, The Corrs merilis album Unplugged yang merupakan bagian dari seri MTV Unplugged. LaguEverybody Hurts menjadi trek bonus dalam album itu. Sesi perekaman album Unplugged berlangsung pada 5 Oktober 1999 di depan para penggemarnya di Ardmore Studios, Irlandia dan dirilis dalam bentuk CD, DVD, dan VHS.
            Pada 2005, Paul Anka merekam ulang Everybody Hurts dengan versi swing jazz dalam albumnya, Rock Swings, yang didalamnya terdiri dari nomor-nomor hits rock and pop yang populer dari pada 1980-an hingga 1990-an.
            Pada 2006, dalam sebuah poling acara TV Channel 5 'Britain's Favourite Break-up Songs', lagu Everybody Hurts menduduki peringkat keempat.
            Pada 2007, Patti Smith merilis album cover version berjudul Twelve melalui Columbia Records. LaguEverybody Hurts diikutsertakan dalam album itu sebagai trek bonus.
            Pada 2010, Everybody Hurts dipilih oleh Simon Cowell sebagai single dalam acara amal untuk mengumpulkan dana bagi korban gempa Haiti. Lagu ini terjual sekitar 200.000 copy selama dua hari, dan ini menjadi penjualan lagu tercepat pada abad-21 di Amerika Serikat.
            Menurut survei PRS for Music baru-baru ini, lagu Everybody Hurts yang diciptakan pada 1992 menduduki puncak teratas daftar polling.
"Lagu yang dapat mengurai air mata yang ditulis dengan baik dapat menghubungkan orang-orang disertai dengan rasa berempati, ini berhubungan dengan lirik yang dapat menyentuh lubuk emosional paling dalam seseorang, bahkan dapat menyentuh seorang manusia yang paling tegar sekalipun " jelas Ellis Rich, ketua PRS Music dalam sebuah pernyataannya. 
            Lirik lagu "everybody hurts" ini menurut saya mengandung makna yang dalam, serta mengandung inspirasi hidup positif. Lagu ini memberikan kekuatan pada orang yang tengah berduka, untuk tidak merasa kecil hati. Bahwa semua manusia pasti pernah bersedih, berduka, terluka. Dan ketika seorang manusia berduka, bersedih dan terluka, ia tidak sendiri. Karena seluruh manusia lainnyakan juga turut merasakan sedih, duka dan luka, bagaikan satu keluarga dan saudara yang terpaut hati. Lalu dari turut merasa itu, akan ada tangan-tangan hati yangkan saling menyatu tuk saling berbagi, berbagi dalam menyembuhakn luka, duka, dan sedih tersebut.
            Inspirasi utamanya adalah manusia harus berkeyakinan bahwa di dunia ini manusia tidak sendiri, pasti ada Allah SWT yang selalu ada untuk membantu dan menuntun manusia. Dan pastinya  Allah SWT tidak akan memberikan cobaan dan ujian (masalah hidup) melebihi batas kemampuan manusia. Allah SWT-pun pasti mempunyai maksud baik pada manusia dengan memberikan masalah hidup berupa musibah dalam hidup itu.
            Lirik lagu everybody hurts ini bagi saya juga meninspirasi manusia tuk tetap selalu bertahan dan jangan menyerah. Bertahan dalam menjalani hidup, bertahan dan jangan menyerah dalam berikhtiar dan bangkit dari kesedihan serta duka untuk menggapai hidup yang lebih baik lagi. Gelap itu takkan selamanya, karena masih akan ada pagi yang cerah dibalik gelapnya malam selama bumi masih berputar. 
            Musibah yang terjadi dalam hidup, belum tentu suara Allah SWT yang berteriak parasit pada manusia. Walau cermin diri tentu tidak boleh ter
lupa, namun hati harus tetap terjaga untuk tidak terjatuh dalam penyesalan hidup.
            Tidak mudah tentu menguatkan hati terutama ketika diri sendiri yang mengalami musibah tersebut. Menguatkan hati orang lain tuk semangat dalam menjalani hidup serta semangat dalam menghadapi masalah hidup saja rasanya saya belum mampu sesempurnanya keutuhan hati. Begitupun dalam berbuat lebih banyak dalam membantu meringankan beban para korban bencana alam, seperti banjir bandang, tsunami, gunung meletus dan sebagainya.

Resensi Film Valley of The Wolves : Palestine


Judul Asli                     : Kurtlar Vadisi Filistin.
Rilis                              : 28 Januari 2011
Sutradara                     : Zübeyr Şaşmaz.
Penulis Naskah           : Bahadir Ozdener.
Perusahaan Produksi : Pana Film.

            Sebuah film kontroversial Turki yang diangkat dari kisah nyata untuk mengeksplorasi kebijakan Israel terhadap Palestina telah dirilis di bioskop-bioskop di seluruh Turki.
           
            Kapal MV Mavi Marmara menjadi terkenal ketika kapal yang mengangkut bantuan kemanusiaan untuk Palestina ini diserang pasukan Israel pada Mei 2010 silam. Tujuannya tak lain agar bantuan yang sudah dikumpulkan tidak bisa sampai untuk rakyat Palestina. Tragedi penyerangan kapal MV Mavi Marmara, merupakan bagian dari gerakan “Gaza Freedom Flotilla” yang menyebabkan kemarahan dunia. Padahal keenam kapal yang diorganinasi oleh gerakan Free Gaza Movement dan The Turkish Foundation for Human Rights and Freedoms and Humanitarian Relief (IHH) dari awal sudah menyatakan bahwa hanya membawa bantuan kemanusiaan untuk penduduk Palestina, yang telah diblokade begitu lama dari dunia luar oleh zionis Israel, sehingga tidak bisa mendapat bantuan sama sekali dari dunia luar. Jangankan berhasil mengantarkan misi kemanusiaan, keenam kapal yang gagal menembus blokade laut Israel di Gaza ini malah dipaksa kembali ke Turki. Sedangkan MV Mavi Marmara yang berisi 8 orang berkebangsaan Turki dan seorang Turki Amerika, menjadi bulan-bulanan senjata pasukan Israel.
            Berangkat dari kejadian yang sempat  menggegerkan dunia, Zübeyr Şaşmaz, sang sutradara, kini mengangkatnya ke layar kaca dan dikemas dengan judul Valley of the Wolves : Palestine. Dalam film yang rilis 28 Januari 2011 ini, mengisahkan tentang sekelompok pasukan komando Turki yang dipimpin oleh Polat Alemdar (diperankan oleh Necati Sasmaz) berhasil menyusup ke wilayah Israel, untuk memburu seseorang yang amat bertanggungjawab atas tragedi penyerbuan Flotilla, Mose Ben Eliyezer (Erdal Besikçioglu).           Film ini dibuka dengan adegan pembunuhan di atas kapal Marmara Mavi yang menyoroti pada popularitas daerah Turki. Instruksi Polat adalah: balas kematian sembilan warga Turki di atas MV Mavi Marmara dan penderitaan semua orang Palestina. Film ini diyakini akan menyulut kembali kemarahan dunia dan mempertegang hubungan antara Turki dan Israel. Apalagi Israel tidak menganggap remeh keberadaan film ini. Valley of the Wolves merupakan sebuah film berseri yang tayang mingguan di layar kaca Turki sejak tahun 2003. Pada dasarnya, Valley of the Wolves menceritakan perjalanan Polat, seorang mata-mata yang ditugasi untuk melakukan beberapa misi yang mustahil. Polat bahkan disejajarkan dengan James Bond yang juga menerima banyak misi mustahil namun tetap bisa terselesaikan. Sebagai James Bondnya Turki, sosok Polat cukup mengena di hati masyarakat. Bahkan gaya Polat menjadi style tersendiri bagi remaja di Turki.
 “The Valley of the Wolves: Palestine” masuk dalam jajaran film termahal di Turki dengan menelan biaya produksi sebesar 20 juta dollar. Dan mengambil lokasi syuting di Adana dan Tarsus, melibatkan lebih dari 400 orang kru.

We’re calling out to people’s conscience. All we want is freedom for innocent and tormented Palestinian people living in inhumane conditions in the world’s biggest prison” Begitulah pendapat yang dikemukakan Bahadır Özdener, sang penulis skenario.

            Sebelum mengetengahkan nasib rakyat Palestina yang dipenjara di tanahnya sendiri, Bahadır Özdener, selaku sang penulis skenario, juga pernah mengusik perihal perang Irak yang tidak berkesudahan dalam Valley of the Wolves : Iraq.
Dalam film The Valley of the Wolves: Palestine, Ozdener mengatakan bahwa dirinya ingin membuka mata dunia dan menceritakan sejarah, mengenai apa yang sebenarnya terjadi di Palestina. Dia menyebut konflik Palestina sebagai sebuah contoh sempurna dari target-target kaum penjajah. Turki telah sejak lama menjadi anggota NATO, sekutu tradisional Amerika Serikat, dan menjalin hubungan dengan Israel sejak pertengahan tahun 1990-an. Turki menganut paham sekuler, namun mayoritas penduduk negara tersebut adalah Muslim.

"Sederhananya, film itu mengisahkan mengenai Turki yang mendapatkan serangan kekuatan asing, pertama dari AS, kemudian dari Israel."
"Cerita yang diangkat dalam tayangan ini adalah kisah alternatif dari peristiwa yang sebenarnya terjadi," tambah Orhan Tekelioglu, seorang cendekiawan yang menulis mengenai film tersebut dalam kolomnya di surat kabar Radikal.

            Valley of the Wolves: Palestine dibuat beberapa saat setelah seri Valley of the Wolves memicu kecaman di Israel. Pada bulan Januari lalu, sehubungan dengan penayangan sebuah episode serial televisi populer tersebut, yang mengisahkan agen-agen Israel menculik seorang anak Turki, Deputi Menteri Luar Negeri Israel, Danny Ayalon, memanggil duta besar Turki. Pertemuan Ayalon dan duta besar Turki berbuntut panjang karena Ayalon menolak menjabat tangan Ahmet Oguz Cellikol, sang duta besar Turki, dan mendudukkan Cellikol di kursi yang lebih rendah di hadapan kamera televisi. Turki marah besar dengan tindakan tersebut, dan kini, hubungan Israel dan Turki bertambah tegang dengan film tersebut, yang akan menceritakan sepak terjang Polat Alemdar di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem.

"Kami tidak bisa menanggapi sesuatu yang belum kami saksikan," kata Tal Gat, deputi konsulat jenderal Israel di Istanbul.
            Liga Anti Penistaan (Anti-Defamation League – ADL), sebuah kelompok Yahudi yang berbasis di AS dan menentang anti-Semitisme, mengatakan bahwa film tersebut berseberangan dengan tradisi Ottoman (Turki) yang menjunjung toleransi beragama.
"Dalam sejarahnya, Turki tidak "tercemar" dengan anti-Semitisme," kata Abraham Foxman, direktur nasional ADL. "Tapi ironisnya, saat ini Turki menyebarkan anti-Semitisme melalui media massa."
            Tayangan Valley of the Wolves, yang dibuat oleh perusahaan produksi Pana Film, meraup sukses luar biasa di Turki. Alin Tasciyan, kritikus film Turki, yakin bahwa Valley of the Wolves, yang mengusung gaya Hollywood, dapat menyampaikan pesan yang amat berbeda. Dia menyebut film ini sebagai film yang "anti-Amerika, namun dengan gaya yang sangat Amerika." 



Sources : dari berbagai sumber

Resensi buku 24 Wajah Billy



Judul asli        : The Minds of Billy Milligan.
Penulis           : Daniel Keyes.
Penerjemah    : Miriasti dan Meda Satrio.
Penyunting     : Budhyastuti R.H.
Penerbit         : Qanita, Bandung.
Cetakan         : I, Juli 2005
Tebal             : 699 halaman.
           “Kenalilah dirimu,” pesan Iman Ghazali, sang pemikir besar Islam bergelar Hujjatul Islam yang terkenal dengan produktivitas dan kedalaman karya-karyanya seperti Ihya Ulumuddin dan Tahafut Al Falasifah. Dengan nada yang sama, Plato dan Aristoteles menggaungkannya sejak ribuan tahun lalu. Sungguh, mengenali diri sendiri adalah sebuah misteri kehidupan dan peradaban sepanjang masa. Telah banyak buku ditulis tentang bagaimana mengenal diri, namun fakta-fakta baru tentang fenomena diri dan kepribadian terus bermunculan, dengan mengejutkan. Sebelumnya, Sybil menghentak dengan 16 kepribadian yang dimilikinya. Kisah hidupnya telah dibukukan dengan judul yang sama dan diterjemahkan oleh Prof. Sarlito Wirawan Sarwono yang juga memberikan pujian atas penerbitan novel 24 Wajah Billy ini.
           Kasus William Stanley (Billy) Milligan dari Ohio, Amerika Serikat, pada penghujung tahun 1970-an ini menambah deret panjang fenomena sosial tersebut, di mana kasus Billy, orang dengan kepribadian majemuk ini merupakan satu dari sekian banyak eksperimen alamiah yang akan menjelaskan jauh lebih banyak hal kepada kita, tentang kita sendiri (hal. 696). 
           Bagaimana kita memahami bahwa dalam diri seseorang bersemayam beragam kepribadian yang bertolak belakang? Ia pria Inggris yang cerdas dan rasional (Arthur) sekaligus orang Yugoslavia yang jago bela diri si pengelola rasa benci (Ragen), penjahat brutal yang kasar (Philip) tapi sekaligus bocah tanggung yang sangat penakut (Danny), si empati (David), perempuan lesbian yang haus belaian (Adalana) dan gadis cilik usia tiga tahun penderita disleksia atau cacat membaca (Christene), siahli manipulative (Allen), escape artist (Tommy), orang yang penurut tapi bermasalah (Christoper), penjahat kelas teri (Kevin), si ahli penentu letak (Walter), sekaligus perempuan pendendam (April), yahudi pengembara (Samuel), si kuda pekerja (Mark), seorang egomaniak (Steve), si pelawak (Lee), juga si katup penyalur tekanan (Jason), si penghayal (Robert), seorang tunarungu (Shawn), seorang pemuda yang suka pamer (Martin), seorang yang bekerja di toko bunga (Timothy) dan Sang Guru yang merupakan wujud dari peleburan kedua puluh tiga sosok yang lain.
           Billy Milligan ditangkap karena melakukan serangkaian tindak kriminal yang dilakukan 2(Kevin dan Philip) dari 24 kepribadian yang ada dalam dirinya. Pada akhirnya, pria tampan berusia 26 tahun ini ditangkap karena memperkosa tiga orang mahasiswi di kampus Ohio State University. Tim pembelanya dengan bantuan Dr. Caul, seorang psikiater yang berempati pada Billy, berupaya membuktikan di tengah intervensi politisi dan pengadilan publik via media massa bahwa Billy tidak bersalah karena semua tindak kriminal tersebut dilakukan tanpa disadari pribadi intinya (yang disebut Billy-Unfused atau Billy-U) karena ke-23 pribadi yang lain silih berganti muncul ke ‘tempat utama’ (dengan komando Arthur) dan kerap membuatnya kehilangan waktu dan tampak aneh sekaligus memiliki berbagai bakat seperti bela diri, melukis, bahasa asing atau kedokteran. Tahun 1988, setelah sepuluh tahun mendekam di rumah sakit jiwa, Billy dibebaskan dengan pribadi yang menyatu (yang disebut sang Guru) dan tinggal di California dan memiliki perusahaan film Stormy Life Productions.
           Tema yang unik ditambah penuturan cerita yang runut menjadikan membaca novel yang tebalnya dua kali tebal novel pada umumnya ini cukup mengasyikkan. Selain itu cover dari buku ini adalah lukisan salah satu kepribadian Billy. Ide menaruh lukisan wajah tersebut di cover merupakan ide yang briliant. Meski pembukaan awal terasa lamban dan membosankan, alur mengalir mulus dan menggigit dengan cerita yang kompleks, lebih rumit dan sangat filmis. Berbeda dengan pola-pola multiple personality (kepribadian majemuk) yang umum dikenal dan menjadi ikon dalam benak masyarakat.
           Keyes menggunakan tiga bagian untuk mengisahkan 24 kepribadian Billy, pertama masa galau, yaitu mengisahkan tentang proses ditangkapnya Billy oleh pihak kepolisian dan munculnya sepuluh kepribadian pada masa proses penahanan di kepolisian. Kedua, menjadi Sang Guru, mengisahkan kepribadian-kepribadian baru yang muncul setelah Billy terfusi. Ketiga, usai kemelut, yang menceritakan tentang kondisi Billy yang mulai terkendali dan mulai mengetahui tentang kebenaran.
           Kelihaian Keyes dalam merangkai kata-kata untuk mengisahkan 24 kepribadian Billy benar-benar mampu melukiskan secara tepat dan memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan publik tentang kontroversi kebebasan Billy dari pengadilan Amerika.
            Ketika pertama kali terbit, novel Keyes ini telah mampu memikat ribuan pembaca, mendapatkan respons dan komentar dari berbagai kalangan. Flora Rheta Schreiber, penulis buku Sybil mengagumi buku ini dan mengomentari dengan ungkapan “benar-benar membuatshock“. Novel ini juga sempat menjadi nominasi best true crime category ‘Edgar Award’ dari The Mystery Writers of America.
            Inilah bedanya novel 24 wajah Billy. Novel ini tidak bertendensi menghadirkan kebenaran mono tafsir atau selalu menjadi pahlawan. Ia menghadirkan realitas kemanusiaan dengan pemaknaan yang multi-tafsir. Billy terasa dekat dengan kita karena ia bukan superhero yang selalu benar atau menang. Ia manusia biasa yang gembira, kecewa, atau sedih bahkan sedemikian frustrasinya hingga berulangkali berupaya bunuh diri, bahkan ketika sekalipun yang berada di tempat utama adalah Arthur yang sangat rasional dan menganggap bunuh diri adalah perbuatan tolol. Persis seperti pepatah, life is stranger than fiction, kehidupan nyata lebih aneh dari cerita fiksi, demikian yang tergambar dalam novel ini. Betapa kehidupan Billy yang demikian dramatis dan filmis cocok sekali diangkat ke layar lebar (sekaligus disunting) oleh tokoh utamanya sendiri dengan judul The Crowded Room yang disutradarai Joel Schumacher.
           Kelemahan novel ini, jika boleh dikatakan demikian, adalah gaya penerjemahan yang kaku serta kurang cermat dengan data yang berpengaruh memperlambat laju mesin cerita. Di samping itu, cenderung terlalu bergaya ala Jakarta (baca: cair) seperti kata-kata “tauk” atau “ga” yang ditaruh dalam tuturan narasi, yang kurang dapat dibenarkan dari segi EYD. Kalaupun diniatkan sebagai sebuah hal yang sah dalam sastra karena novel adalah karya sastra yang menjunjung kreativitas, gaya cuek ala Betawi tersebut mengurangi keanggunan bangunan cerita yang kokoh atau seperti pengganjal laju tuturan. Kecuali, jika ditempatkan dalam dialog, yang tentunya sesuai konteks, misalnya dalam percakapan yang dilakukan Billy dalam pribadi Allen yang berbisnis narkoba atau sumpah-serapah Ragen atau Tommy yang berwatak keras dan antisosial. Untungnya semua celah tersebut tertutupi dengan materi cerita yang dahsyat. Tetapi tentu novel ini akan lebih nikmat jika diolah dengan cara penerjemahan yang akurat dan cermat.
           Di samping itu, dalam membaca novel ini, kita dipaksa memamah sederet fakta dan hasil riset ilmiah yang bagi kalangan selain kedokteran dan pskiatri agak lelah mencernanya. Namun, mungkin demikian konsekuensi novel yang berdasarkan kisah nyata. Ia dituntut harus tetap fasih bercerita seraya anggun berkompromi dengan tuntutan pasar serta industri yang menuntut standar mainstream novel fiksi: dialog yang terarah, klimaks, ketegangan dan antiklimaks, yang dicapai dengan salah satu bentuk kompromi yang diakui penulis sendiri yakni dengan menciptakan dramatisasi-dramatisasi atas dasar ‘kebebasan penyair’ (hal. 16) tidak dengan tujuan menambah seru cerita karena bahan bakunya sendiri sudah sangat mendukung tetapi agar lebih masuk dalam logika masyarakat yang terbiasa dengan kaidah bacaan fiksi konvensional. 
           Akhir cerita novel yang menggantung mungkin terasa kurang greget atau kurang bersantan dalam selera konvensional yang terbiasa dengan akhir cerita yang umumnya tuntas (happy ending atau sad ending). Namun, memang harus demikian, karena selain tokoh utama masih hidup dan berkutat dengan dunianya yang baru setelah menjadi pribadi yang utuh, tema tentang mengenal diri memang takkan pernah berakhir, tiada titik, hanya koma. 






*NB : Dari berbagai sumber